ADM. PERKANTORAN (pengertian kearsipan,asrip,dokumen,dokumentasi,dan lain-lain)
Adm. Perkantoran(KEARSIPAN)
1.
Pengertian
Kerasipan, arsip, dan warkat.
Kearsipan
adalah suatu proses kegiatan mulai dari penerimaan,pengumpulan,
pengaturan,pemeliharaan dan penyimpanan warkat menurut sistem tertentu sehingga
saat diperlukan dapat ditemukan dengan cepat dan mudah.
Arsip
adalah kumpulan warkat yang disimpan secara teratur dan sistematis pada suatu
tempat tertentu.
Warkat
adalah setiap catatatan tertulis, tergambar,terekam, dll yang dibuat oleh
manusia untuk membantu ingatan.
2.
Pengertian Dokumen
dan Dokumentasi
·
Dokumen adalah Surat-surat atau benda-benda berharga
termasuk rekamanan yang dapat dijadikan alat bukti untuk mendukung keterangan.
·
Dokumentasi adalah suatu pekerjaan yang bertugas
mencari, mengumpulkan, menyelidiki,menyusun,meneliti dan mengolah serta
memelihara dan menyiapkan sehingga menjadi dokumen baru yang bermanfaat.
3.
Perbedaan
Dokumen dan Dokumentasi
a. Dokumentasi
difokuskan kepada pengolahan atau kegiatannya. Dokumen difokuskan kepada
informasinya.
b. Dokumentasi
merupakan unit kerja. Dokumen bukan unit kerja.
c. Dokumentasi
bersifat aktif. Dokumen bersifat pasif.
d. Dokumentasi → dapat berupa buku-buku atau
dokumen-dokumen dan alat audio.
Dokumen →isinya
terbatas pada informasi.
e. Dokumentasi → Mengolah atau menyiapkan
dokumen baru.
Dokumen → Sebagai alat bukti
4.
Jenis-jenis
Dokumen
v Dokumen
ditinjau dari segi pemakaiannya ada empat yaitu :
1) Dokumen
Pribadi
2) Dokumen Niaga,
yaitu adalah surat-surat berharga yang dapat dipakai sebagai alat pembuktian
pristiwa penting yang terjadi dalam transaksi jual-beli dalam perdagangan.
Contoh: surat permintaan penawaran dan surat penawaran barang.
3) Dokumen
Sejarah, adalah surat-surat berharga yang dapat dipakai sebagai alat bukti
pembuktian pristiwa pada masa lampau.
4) Dokumen
pemerintah, yaitu surat-surat berharga yang dipakai sebagai alat pembuktian
pristiwa penting yang terjadi pada pemerintahaan atau suatu Negara contoh :
peraturan pemerintah dan undang-undang dasar 1945.
v Dokumen
ditinjau dari segi kegunaannya ada empat yaitu :
1) Dokumen yang
memiliki nilai penerangan, yaitu adalah surat-surat berharga yang dapat
digunakan sebagai alat pembuktian dalam memberikan informasi kepada masyarakat.
2) Nilai
perdagangan, yaitu surat-surat berharga yang dapat dipakai sebagai alat
pembuktian dalam transaksi jual-beli.
3) Nilai Yuridis,
yaitu surat-surat berharga yang dapat digunakan sebagai alat pembuktian
pristiwa secara hokum di muka pengadilan.
4) Nilai Historis,
yaitu surat-surat berharga yang dapat digunakan sebagai alat pembuktian
pristiwa penting yang terjadi dimasa lalu.
v Dokumen yang
ditinjau dari sumbernya
1) Dokumen yang
bersumber dari pemerintah
2) Dokumen yang
bersumber dari kontrak dagang
3) SWASTA
4) PERSURAT
KABARAN
5) PERSEORANGAN
v Dokumen yang
ditinjau dari fungsinya
1) Dokumen
dinamis
2) Dokumen statis
5. PENGERTIAN
SURAT
Surat adalah penyampaian informasi secara tertulis dari
pihak satu kepihak lain berupa pemberitahuan,pernyataan,permintaan, pemikiran,sanggahan
dan kritikan.
A. Jenis-jenis
surat berdasarkan sifatnya
i. Surat Pribadi
adalah surat yang berisi tentang kepentingan pribadi contoh :
keluarga,kesehatan dan keuangan keluarga
ii. Surat Dinas
Pribadi adalah surat yang dikirim oleh seseorang kepada instansi sering juga
disebut sebagai surat setengah resmi. Contoh : surat izin dan riwayat hidup.
iii. Surat dinas
swasta adalah surat yang dibuat oleh instansi swasta yang dikirim untuk
karyawan atau para relasinya atau instansi
lain yang terkait. Contoh : surat undangan rapat
iv. Surat niaga
adalah surat yang berisi mengenai perdagangan yang dibuat oleh perusahaan dan
dikirim kepada langganan contoh : surat perkenalan barang.
v. Surat dinas
pemerintah adalah surat-surat yang berisi masalah-masalah administrasi
pemerintah yang dibuat oleh instansi pemerintah contoh : surat keputusan.
B. Jenis-jenis
surat berdasarkan wujud surat
i. Kartu pos
ii. Warkat pos
iii. Surat
bersampul
iv. Surat terbuka
dan surat tertutup
v. Telegram
vi. Memorandum
vii. Nota
C. Jenis-jenis
surat berdasarkan keamanan isinya
i. Surat sangat
rahasia yaitu surat yang jika diketahui isinya dapat merugikan Negara.
ii. Surat rahasia
yaitu surat yang jika diketahui isinya dapat merugikan perusahaan.
iii. Surat
konfidensial yaitu surat yang isinya tidak boleh diketahui oleh orang lain.
BAGAN SURAT
6. Fungsi arsip
a) Fungsi dinamis
yaitu arsip atau warkat yang bersangkutan masih diperlukan atau digunakan
secara langsung untuk aktivitas atau kegiatan sehari-hari dalam suatu usaha
kerjasama.
b) Fungsi statis
yaitu warkat atau arsip yang tidak lagi dibutuhkan atau diperlukan secara
langsung untuk kegiatan sehari-hari dalam suatu usaha kerjasama.
7. JENIS-JENIS
ARSIP
a) Arsip
berdasarkan bentuknya yaitu :
i. Arsip
berbentuk lembaran contoh : surat.
ii. Arsip yang tidak
berbentuk lembaran/non-lembaran contoh: flashdisk, mikro film dan rekaman.
b) Arsip
berdasarkan masalahnya yaitu :
i. Financial
record, yaitu arsip yang berhubungan dengan masalah keuangan contoh :
kwitansi,giro, cek dan kartu kredit.
ii. Inventory
record, yaitu arsip yang berhubungan dengan masalah inventaris contoh : catatan
harga/ukuran barang.
iii. Personal
record, yaitu arsip yang berhubungan dengan masalah-masalah kepegawaian
iv. Sales record,
yaitu arsip-arsip yang berhubungan dengan masalah penjualan
v. Production
record, yaitu arsip-arsip yang berhubungan dengan masalah produksi.
c) Arsip
berdasarkan pemiliknya yaitu :
i. Lembaga
pemerintah
ii. Instansi
pemerintah dan swasta
d) Arsip
berdasarkan sifatnya :
i. Arsip tidak
penting
ii. Arsip biasa
iii. Arsip penting
iv. Arsip sangat
rahasia
v. Arsip rahasia
e) Arsip
berdasarkan fungsinya, yaitu:
i. Arsip dinamis
ii. Arsip statis
8. NILAI GUNA
ARSIP
I. Nilai
penerangan yaitu arsip hanya mempunyai kegunaan sebagai bahan informasi
pemberitahuan contoh : surat pengumuman,
II. Nilai yuridis
yaitu arsip yang digunakan sebagai bahan atau alat bukti dalam pristiwa hokum.
III.
Nilai historis yaitu arsip yang dapat digunakan untuk
menggambarkan suatu kejadian atau peristiwa dimasa lalu contoh : teks
proklamasi
IV. Nilai ilmiah
yaitu arsip yang dapat digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan
penyelidikan contoh : hasil karya tulis
V. Nilai guna
fiskal yaitu arsip yang mempunyai kegunaan dalam bidang keuangan contoh :
kuitansi dan pembayaran pajak.
9. SYARAT-SYARAT
ARSIP
I. Merupakan
kumpulan warkat
II. Disimpan menurut
sistem tertentu
III.
Memiliki nilai kegunaan
IV. Saat dicari
cepat dan mudah ditemukan.
10. PENGURUSAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR SISTEM
BUKU AGENDA.
Ø Pengertian
surat masuk dan surat keluar
v Surat
Masuk
Surat masuk adalah semua jenis surat yang
diterima dari instansi lain maupun dari perorangan, baik yang diterima melalui
pos ( kantor pos ) maupun yang diterima dari kulir ( penerima surat ) dengan mempergunakan buku
pengiriman ( ekspedisi )
v Surat
Keluar
Surat keluar adalah segala komunikasi
tertulis yang diterima oleh suatu badan usaha dari instansi lain atau
perorangan. Dari pendapat para ahli tersebut penulis mengambil kesimpulan bahwa
prosedur pengelolaan surat masuk dan surat keluar adalah pekerjaan surat
menyurat yang harus dilakukan secara tertata dan berurutan dengan kegiatan yang
utama yaitu mengelola, mengatur, dan mengurus surat menyurat agar dapat
mempelancar administrasi instansi tersebut.
Ø Prosedur
penanganan surat masuk sistem buku agenda adalah sebagai berikut:
1) Penerimaan
Tugas penerimaan surat adalah :
v Mengumpulkan dan menghitung jumlah surat yang masuk
v Meneliti ketepatan alamat si pengirim surat
v Menggolong-golongkan surat sesuai dengan urgensi
penyelesaian surat
v Menandatangani bukti pengiriman sebagai tanda bahwa surat
telah diterima
2) Penyortiran
Penyortiran adalah kegiatan memilah-milah surat untuk
diolah lebih lanjut. Tujuan penyortiran surat adalah :
v
Untuk mengetahui jumlah
surat yang masuk atau diterima
v
Untuk menentukan prioritas
penyelesaian surat
v
Untuk mempermudah
pengawasan penanganan surat.
Pekerjaan penyortiran meliputi tugas-tugas :
v Memisahkan surat-surat untuk pimpinan, sekretaris,
karyawan, dan surat dinas lainya
v Menggolong-golongkan surat dinas ke dalam tiga kelompok,
yaitu surat dinas rutin, surat dinas penting, dan surat dinas rahasia
v Memisah-misahkan surat-surat yang memerlukan penanganan
khusus, seperti surat tercatat/terdaftar, kilat, rahasia, pribadi, wesel pos
dan sebagainya.
3) Pencatatan
Setelah surat distempel (cap) serta memeriksa ketepatan
jenis ataupun jumlah lampiran yang harus diterima maka langkah berikutnya
adalah melakukan pencatatan. Petugas pencatatan tugas sebagai berikut :
v Membuka amplop, membaca, dan meneliti isi surat agar pimpinan
dapat cepat menangkap inti maksud isi surat, dengan cara menggais bawahi
kata-kata atau kalimat yang dianggap penting
v Memberi catatan penting yang harus ditangani pimpinan
atau unit yang dituju
v Pemeriksaan lampiran-lampiran
v Membubuhkan cap (time stamp atau electrik clock dating
machine) yang meupakan stempel agenda pada ruang yang kosong di bagian bawah
atau atas halaman surat.
4)
Mengagendakan surat masuk
Mengagendakan surat masuk adalah kegiatan mencatat surat
masuk atau keluar ke dalam buku agenda (buku harian). Biasanya buku ini disebut
Buku Agenda Surat Masuk dan petugasnya dinamakan agendaris. Pencatatannya
yaitu setiap surat masuk diberi nomor agenda surat masuk.
Secara umum dikenal dua macam bentuk buku agenda yaitu
buku agenda tunggal dan buku agenda kembar atau ganda. Buku agenda tunggal
ialah buku pencatatan tentang semua surat masuk yang diterima dalam bentuk satu
buku atau daftar penerimaan harian surat-surat masuk. Buku agenda kembar ialah
buku pencatatan tentang surat-surat masuk yang diterima oleh kantor dan
surat-surat keluar yang dikirim oleh kantor yang bersangkutan yang
pencatatannya digabungkan menjadi satu buku. Dengan demikian buku agenda kembar
merupakan alat mencatat surat masuuk dan surat ke luar dalam suatu organisasi
kantor dengan cara digabungkan. Halaman sebelah kiri terdiri dari lajur-lajur
untuk pencatatan surat ke luar
5) Pengarahan
dan penerusan
Surat-surat yang perlu diproses lebih lanjut, harus
diarahkan dan diteruskan kepada pejabat yang berhak mengelolanya. Kegiatannya
sebagai berikut :
v Surat masuk harus disertai atau dilampiri lembar
disposisi(action slip) oleh sekretaris atau kepala tata usaha
v Surat masuk yang telah dilengkapi dengan lembar disposisi
direruskan kepada pimpinan atau kepala bagian untuk memperoleh tanggapan atau
isi surat dengan menegaskan pada lembaran disposisi tersebut berupa instruksi
atau informasi.
v Surat yang memperoleh disposisi disampaikan kembali
kepada sekretaris atau kepala tata usaha. Selanjutnya diteruskan kepada unit
pengolahan suratt untuk diproses dengan lembar disposisi.
Apabila pimpinan menanggap perlu agar sesuatu surat
diproses melalui beberapa pejabat atau kepala bagian maka sekretaris atau
petugas pengarah surat dapat menyertakan suatu lembaran yang disebut lembar
beredar. Dengan demikian surat yang harus diproses melalui beberapa pejabat
atau kepala bagian maka sekretaris atau peugas penanganan surat perlu
memperbanyak surat tersebut untuk ditangani dengan cepat. Kegiatan memperbanyak
surat disebut penggandaan, biasanya digunakan fotokopi, mesin tik atau mesi
stensil.
Lembar disposisi ialah lembaran kertas yang disediakan
oleh agendaris untuk membubuhkan disposisi atau instruksi pimpinan. Lembar
disposi dapat dibedakan atas dua macam, yakni :
v Disposisi langsung adalah disposisi yang langsung ditulis
pada lembar surat
v Disposisi tidak langsung adalah disposisi yang ditulis
pada lembar tersendiri
6) Penyampaian
surat
Penyampaian surat dilakukan oleh petugas pengarah atau
ekspedisi yang dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
v Surat yang telah berdisposisi terlebih dahulu dicatat
dalam buku Ekspedisi Intern
v Menyampaikan surat tersebut melalui buku ekspedisi kepada
pejabat yang bersangkutan, Buku ekspedisi diparaf sebagai tanda surat telah
diterima.
v
Petugas pengarah atau
ekspedisi mengembalikannya kepada urusan agenda untuk dicatat dalam buku
pengarahan.
7) Penyimpanan
berkas atau arsip surat masuk
Penyimpanan berkas atau arsip surat dari pimpinan
dilakukan oleh sekretaris dengan mempergunakan metoda kearsipan yang berlaku
untuk kantor tesebut. Berkas-berkas yang penyimpannannya masih ditangani oleh
sekretaris (petugas penanganan surat) merupakan berkas atau arsip yang bersifat
dinamis, artinya sewaktu-waktu masih digunakan oleh pimpinan untuk bahan
pertimbangan.
Prosedur kearsipan dinamis dalam menata arsip (file)
dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
v Meneliti tanda-tanda berkas tersebut sudah dapat
disimpan. Tanda-tanda tersebut diberikann pada lembar disposisi dengan
kata-kata file atau dep (deponeren disimpan) atau dengan menggarisbawahi
kata-kata yang memberikan petunjuk bahwa masalahnya perlu dilakukan
penyimpanan.
v Mengindeks, adalah kegiatan memberi kode untuk nama
pengirim, perusahaan, instansi pemerintah serta nama organisasi yang terhimpun
v Menyortir
v Menyimpan ke dalam folder tertentu
v Menata arsip yang baik serta teratur.
Berikut tampilan buku agenda tunggal yang digunakan diperusahaan:
Ø Prosedur pengurusan surat keluar system buku agenda
Prosedur pengurusan surat
keluar atau pengiriman surat secara umum adalah sebagai berikut :
A. Persiapan
Dalam pengelolaan surat
memerlukan suatu persiapan dan alat-alat untuk menunjang dalam pengelolaan
surat. Dalam persiapan menulis surat harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
v Menentukan
jenis, ukuran dan warna kertas yang tepat untuk digunakan dalam menulis surat.
v Mengemukakan
ide, fakta dan informasi yang lengkap dan mudah dipahami.
v Menentukan
bentuk surat yang standar sesuai dengan jenis organisasi.
v Menghindari
singkatan-singkatan yang tidak lazim, kata-kata dan istilah yang sulit
v Menggunakan
bahasa yang singkat, jelas dan sopan.
v Menggunakan
bahasa yang baku.
Setelah memperhatikan
hal-hal tersebut diatas, penulis surat harus mengerti dan mengetahui urutan
penyusunan surat ataupun masalah apa yang akan disampaikan kepada penerima
surat. Disamping itu seorang penulis surat harus memperhatikan perunjuk
dari pimpinan atau pejabat lain yang minta dibuatkan surat. Surat yang
disusun harus sesuai dengan catatan yang diberikan.
B. Pembuatan
Konsep Surat (draft)
Konsep surat sebaiknya
dibuat dan disusun menurut bagian-bagian yang lengkap yang menyerupai bentuk
tertentu yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi sehingga memudahkan juru
tik untuk mengetiknya. Konsep surat yang tidak disusun dengan baik akan
menyulitkan juru tik, karena dia harus banyak menyesuaikan antara konsep dengan
bentuk surat yang sebenarnya.
Ditinjau dari segi
pembuatannya, maka konsep surat dapat dilakukan dengan dua sistem :
v
Sentralisasi
Menurut sistem ini semua pembuatan konsep
surat dipusatkan pada unit tertentu yaitu bagian surat menyurat (mail
department)
v
Desentralisasi
Konsep surat dapat dibuat oleh masing-masing
unit atau bagian. Dengan arti kata setiap unit yang ada dalam suatu
kantor membuat konsep surat sendiri-sendiri sesuai dengan kebutuhan bagiannya.
Dari segi orang yang
membuat, konsep surat dapat dibuat oleh :
a. Atasan
atau pimpinan
Ada 4 kemungkinan pembuatan
konsep surat oleh pimpinan :
v Atasan
membuat sendiri konsep surat secara lengkap dan mengetiknya sendiri.
Biasanya untuk surat yang bersifat rahasia.
v Atasan
membuat sendiri konsep surat secara lengkap, kemudian menyerahkan kepada juru
tik untuk mengetiknya.
v Atasan
membuat konsep surat secara garis besarnya saja dan dilengkapi oleh sekretaris
atau pembantunya untuk diselesaikan, kemudian diserahkan kembali kepada
pimpinan untuk diperiksa.
v Atasan
membuat konsep surat dengan cara mendiktekan kepada sekretaris atau
pembantunya.
Pendiktean konsep ada dua
macam :
v
Pendiktean Langsung
Adalah pengambilan dikte secara langsung oleh
sekretaris kepada pimpinan dengan menggunakan tulisan steno.
v
Pendiktean Tidak Langsung
Adalah pendiktean dengan menggunakan mesin
penyalin dikte (transcribing machine). Dimana nantinya sekretaris akan
menyalin bahan rekaman kaset dari pimpinan.
b. Konseptor
(orang yang ditunjuk untuk membuat konsep surat)
Untuk surat-surat yang
sifatnya rutin biasanya pimpinan menyerahkan pembuatan konsep surat kepada
konseptor.
C. Persetujuan
Konsep Surat
Apabila konsep surat telah
selesai dibuat, maka konsep surat harus dimintakan persetujuan kepada
pimpinan. Apabila pada konsep surat terdapat kesalahan atau perlu adanya
tambahan, maka konsep surat tersebut dibetulkan oleh pimpinan. Surat yang
sudah mendapat persetujuan dari pimpinan. Selanjutnya sebagai tanda persetujuan
atas konsep surat itu, pimpinan yang berkepentingan membubuhkan parafnya pada
blangko isian lembar konsep.
D. Mengagendakan
Surat
Setelah konsep surat
disetujui, kemudian dicatat kedalam buku agenda keluar atau buku verbal untuk memberi
kode atau nomor surat.
Misalnya pada baris nomor
surat tertulis nomor : 001 / KP / VII / 2006. Artinya :
001
: Nomor urut yang diambil dari buku agenda
KP
: Masalah Kepegawaian (bersumber dari indeks yang dipakai )
VII
: Bulan surat dibuat
2006 :
Tahun Surat dibuat
E. Pengetikan
Konsep
Konsep surat yang telah
mendapatkan persetujuan dan telah memperoleh kode atau nomor surat, kemudian
diserahkan pada unit pengetikan. Oleh juru tik konsep surat diketik
kedalam bentuk tertentu dengan baik dan rapi.
Surat yang diketik harus
kelihatan rapi. Harus diketik pada kertas yang bagus, rapid an
sistematis. Sehingga dapat menarik perhatian bagi orang yang membacanya.
Bentuk surat yang digunakan harus sesuai dengan kepentingannya.
F. Pemeriksaan
Konsep
Pemeriksaan konsep surat
harus dilakukan dengan teliti sehingga konsep surat itu menjadi bentuk surat
jadi (net surat), setelah melalui koreksi kesalahan.
Pemeriksaan konsep surat
yang telah diketik dilakukan oleh :
v
Pengetik surat (juru tik)
Pemeriksaan dilakukan sebelum diturunkan dari
mesin atau setelah dicetak dengan komputer sebelum diserahkan kepada pimpinan.
v
Konseptor
Setelah diperiksa juru tik, konsep surat
diserahkan kembali kepada konseptor untuk diperiksa
v
Penanggung jawab surat
Sebelum menandatangani surat, penanggung
jawab surat harus membaca dan memeriksa surat terlebih dahulu.
v
Agendaris
Surat yang akan diagendakan
/di catat dalam buku agenda harus pula diperiksa oleh agendaris.
G. Penandatanganan
surat
Apabila tidak terdapat lagi
kejanggalan atau kesalahan, kemudian surat jadi (net surat) disampaikan kepada
pimpinan, atau pejabat yang berwenang untuk ditandatangani. Surat yang
akan ditandangani oleh pimpinan sebaiknya diletakkan pada map khusus (signature
folder)
H. Pemberian
Cap Dinas
Surat yang telah
ditandatangani oleh penanggung jawab surat, kemudian dicap atau
distempel. Bila terdapat surat yang belum diberi stempel maka suarat
tersebut diragukan keabsahannya dan dianggap kurang syah. Stempel
dibubuhka sebelah kiri menyinggung / menyentuh sedikit tanda tangan.
I. Melipat
Surat
Surat-surat yang telah
ditandangani dan diberi stempel harus dipisahkan. Surat yang asli dikirim
ke alamat yang dituju dan tindasan atau lembar kedua disimpan sebagai
arsip. Untuk suarat yang akan dikirim harus dilipat dengan rapi kedalam
bentuk tertentu.
Ada 8 cara melipat surat,
yaitu : Lipatan Tunggal (Single Fold), Lipatan Ganda Sejajar (Paralel Double Fold,
lipatan baku (standard fold), lipatan baku rendah (low standard fold), lipatan
akordion (accordion fold), lipatan akordion rendah (low accordion fold),
lipatan model prancis (French fold) dan lipatan model baron (baronial fold).
J. Penyampulan
surat
Selesai dilipat, surat
harus diberi sampul atau amplop. Pada sampul surat harus dilengkapi :
v Alamat
pengirim bila tidak memakai kop surat.
v Nomor
surat diketi di kiri atas di bawah kop surat.
v Cap
dinas diterapkan pada amplop dibawah nomor.
v Stempel
bebas bea atau perangko secukupnya.
K. Pengiriman
Surat
Pengiriman surat dapat dilakukan dengan cara
:
v
Dikirim langsung, surat tersebut dikirim
langsung atau sendiri oleh kurir ke alamatnya dengan menggunakan buku
ekspedisi.
v
Dikirim melalui pos. Pengiriman surat
melalui pos harus memakai buku pos tercatat.
Pengiriman surat keluar terbagi kedalam dua
bagian :
v
Pengiriman surat keluar intern /masih
dilingkungan dalam perusahaan, dalam sistem buku agenda menggunakan buku
ekspedisi intern.
v
Pengiriman surat keluar ekstern, menggunakan
buku ekspedisi ekstern.
L. Penyimpanan
Surat
Surat yang asli dikirim
kealamat yang dituju. Sedangkan tindasan (lembar kedua) disimpan
menggunakan sistem kearsipan yang dipakai oleh suatu organisasi.
Ø Contoh buku agenda surat
masuk
SEMOGA BERMANFAAT YAAA :)
informasinya bermanfaat terimakasih
BalasHapusTerima kasih informasinya ...
BalasHapusmakasih y.. info. nya..
BalasHapusThanks infonyaa😊
BalasHapusMakasih infonya ya:)
BalasHapussangat bermanfaat
BalasHapusinformasinya sangat membantu . terimakasih
BalasHapus